AQIQAH Lebih Baik Mentah Atau Dimasak ?

Dianjurkan agar daging aqiqah diberikan dalam kondisi sudah dimasak. Hadits Aisyah ra., "Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh". (HR al-Bayhaqi)
Daging aqiqah diberikan kepada tetangga dan fakir miskin juga bisa diberikan kepada orang non-muslim. Apalagi jika hal itu dimaksudkan untuk menarik simpatinya dan dalam rangka dakwah.
Dalilnya adalah firman Allah, "Mereka memberi makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan,dengan perasaan senang". (QS. Al-Insan : 8).
Menurut Ibn Qudâmah, tawanan pada saat itu adalah orang-orang kafir. Namun demikian, keluarga juga boleh memakan masakan aqiqah sebagiannya.
Imam Ibnu Qayyim rahimahulloh dalam kitab Tuhfathul Maudud hal.43-44, berkata : Memasak daging aqiqah termasuk sunnah. Yang demikian itu, karena jika daging aqiqah sudah dimasak maka orang-orang miskin dan tetangga (yang mendapat bagian) tidak merasa repot lagi. Dan ini akan menambah kebaikan dan rasa syukur terhadap nikmat tersebut. Para tetangga, anak-anak dan orang-orang miskin dapat menyantap masakan aqiqah dengan gembira. Sebab orang yang diberi daging aqiqah yang sudah masak, siap makan, dan enak rasanya, tentu rasa gembira lebih dibanding jika daging aqiqah mentah yang masih membutuhkan tenaga lagi untuk memasaknya. Dan pada umumnya, makanan syukuran aqiqah (dalam rangka untuk menunjukkan rasa syukur) dimasak dahulu sebelum diberikan atau dihidangkan.

Tidak ada komentar: